Pages

Sunday, December 28, 2008

Ketika Umi harus kuliah lagi



Tulisan ini muncul ketika Etik buka lagi buku lama kesayanganku yaitu ensiklopedi ibu. Yah buku itu sudah banyak memberi inspirasi dalam perjalananku sebagai ibu dan perempuan.

Nah, waktu itu untuk beli buku ini sudah terasa mahal, tapi tetap kubeli karena ada banyak manfaat yang bagiku akan ada gunanya terus menerus. Nah buka dibuka ternyata momcentral punya si penulis itu ada websitenya. Beruntung sekarang sudah ada broadband, langsung deh meluncur ke alamatnya, kalau mau coba lihat di sini.

Dari salah satu tulisan di sana tentang kembalinya mama ke sekolah kok kebetulan hampir mirip yang kualami sekarang. Ternyata dari survei persentase kenaikan masuknya perempuan di sekolah (di tulisan tersebut college) lebih dari 30%. Angka yang besar, pantas lah di UTP pun banyak student perempuan. Ternyata banyak loh.. ibu-ibu yang memilih melanjutkan sekolah ketika anak-anak sudah tumbuh dan berkembang.

Kebutuhan akan intelektual dan kemandirian finansial merupakan faktor terbesar yang memuat ibu-ibu kembali ke sekolah. Banyak para wanita ingin hidup mandiri, disertai dengan tingginya angka perceraian, maka di negara maju hidup sebagai single parent sudah menjadi hal yang biasa. Selain itu alasan untuk memperoleh kehidupan yang lebih nyaman dengan pendapatan lebih baik memotivasi para wanita untuk melanjutkan studynya. Dengan pendidikan yang lebih tinggi karir akan menjadi lebih mudah untuk naik.

Sebagian uraian dari tulisan tadi ada benarnya, kebetulan Etik kuliah lagi juga gara-gara ingin mempertahankan asap dapur terus ngepul hi hi.. Walaupun mungkin beda-beda motivasi masing -masing ibu yang kembali sekolah. Untuk meningkatkan karir? ya.. mungkin itu bagi ibu-ibu yang bekerja, kalau untuk Etik? mungkin kurang tepat, emang karir apaan, tidak punya pekerjaan kayak orang kantoran juga.

Kata tulisan tadi, waktu yang tepat untuk kembali ke sekolah tergantung pada diri masing-masing dan tanya pada diri sendiri. Tapi katanya saat anak sudah masuk sekolah tingkat SD. Mungkin benar juga ya.. anak-anak sudah tidak memerlukan bantuan fisik. Perkiraan ini bisa dong diadopsi untuk memperkirakan kapan ibu bisa mewujudkan keinginan-keinginan lain yang lebih luas. Apa yang kita inginkan, rencanakan dan lakukan ada di tangan kita masing-masing. Yang jelas semua itu akan kita pertanggungjawabkan kelak.


No comments: